Ketika Cinta Tanpa Melibatkan Sang Pencipta

Hai, kita berjumpa lagi.

Ketika hati terpaut oleh rasa. Ketika cinta memihak kepada salah satu manusia. Ketika tindakan tidak memikirkan apa dampaknya. 

Di situlah hatiku terluka.

Beribu rintangan menghadang langkah demi langkah menuju kecewa. Tapi apa yang kuperbuat?

Aku justru menyalahkan takdir atas luka-luka yang kurasa. Seolah dunia tidak mengizinkanku berkenalan dengan bahagia, walau hanya sebentar saja.

Bodohnya, aku memilih untuk terluka parah daripada menahan langkah.

Hei, aku sayang kamu. Tapi sayangnya kamu tidak.

Perasaanmu yang entah untuk siapa membuatku terluka bertambah parah. Goresan-goresan cinta yang seharusnya membuatku bertahan, kini malah melumpuhkan.

Hei, aku sayang kamu. Tapi kamu sayang dia.

Aku kecewa. Aku ingin marah. Aku ingin menyalahkan takdir atas segalanya. Aku ingin membenci kehidupan yang seolah selalu menjadi beban.

Berpikir, aku terus berpikir apa yang salah. Mengapa cintaku selalu gagal disetiap langkah.

Bukannya semua orang layak bahagia?
Kenapa aku tidak?

Lagi, sebuah fakta menindihku hingga jantungku susah untuk bekerja.

Iya, cintaku tidak melibatkan sang Pencinta.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perlombaan Yang Menggunakan Uang Pendaftaran

The Power Of Istighfar

Romantis setelah nikah